Internet sebagai solusi komunikasi atau pembatas komunikasi ?
Di jaman sekarang siapa sih yang tidak kenal internet? Tua, muda, miskin, kaya, dari kota, sampai ke desa, semuanya tau tentang internet. Apa sih internet itu? indomie telur kornet kah ?
Internet adalah kependekan dari Interconnection Networking, yaitu sekumpulan komputer yang terhubung melalui standar bahasa / protocol tertentu sehingga antar komputer yang berjauhan, berbeda pulau, bahkan berbeda benua bisa saling terhubung dan berkomunikasi (bertukar informasi). Nah, jaringan besar inilah yang disebut internet.
Pada awalnya internet digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui
proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency
Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan
software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi
dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.
Saat ini internet sudah berada dimana-mana dan semuanya sudah terhubung. Bukan menjadi hal yang baru jika kita bisa melihat dan mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia lain hanya dalam hitungan detik. PC, laptop, handphone, tablet, everything is connected. Bahkan dalam seminar Next Generation Network yang diadakan oleh PT. Jawdat bahwa dalam beberapa tahun ke depan semua perangkat elektronik kita juga akan terkoneksi. Kulkan, kipas angin, lemari es, semuanya bisa kita kendalikan dari jarak jauh.
Dengan munculnya internet kita bisaterhubung kembali dengan teman lama kita, dengan saudara jauh, dengan kerabat yang sudah lama berpisah, dengan keluarga yang sedang berliburan di negara lain, dan seperti itulah manfaat dari internet. Akan tetapi, taukah kita bahwa dengan hadirnya internet yang pada mulanya bertujuan untuk menghubungkan sesuatu yang jauh agar bisa berkomunikasi seringkali malah menjadi melenakan kita. Ya, kita asyik sendiri dengan layar 14" kita tanpa peduli dengan orang yang dekat di sekitar kita.
Jarang kita melihat orang di bus saling berkenalan, bertukar alamat, atau nomor handphone dan berlanjut ke hubungan pertemanan atau kekerabatan. Yang ada hanyalah sosok-sosok indivdualis yang tengah sibuk dengan gadget masing-masing sedang berkomunikasi dengan orang yang jauh di sana. Semakin berkurang anak-anak yang bermain petak umpet, atau bermain bola dengan teman-temannya karena mereka lebih asyik bermain games dengan temannya yang berada jauh di sana dan lagi-lagi melalui media internet.
Dengan adanya internet, secara logika yang muncul seharusnya adalah absolute communication. Ruang
berinteraksi dan berkomunikasi terbuka luas. Batas tak lagi menjadi
masalah. Jarak bukan halangan.
Tapi, logika seringkali justru berbanding
terbalik dengan realitas.Para pengguna internet
justru mempersempit dunianya. Dunia bagi pengguna internet hanya layar
14 inchi. Semua hal dianggap bisa diselesaikan melalui ketukan jari di
keyboard. Dan hasilnya akan terpampang di monitor. Internet yang
semestinya membebaskan, malah membelenggu. Memperkecil jarak pandang.
Terutama paada realitas. Gejala-gejala asosial muncul. Dan, emosipun
mendatar.
Slogan pun berubah. Yang awalnya "connecting unconnected" menjadi "closing near connection dan connecting far connection".
Ahh..
Saya mau mematikan
komputer. Mencoba melihat dunia luas di luar sana. Yang meskipun
terbatas, namun menyimpan berjuta keindahan. Yang tidak ada di internet
seluas semesta.
Syawal Nugrahanto
0 komentar:
Posting Komentar